Pemerintah
Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat kembali menghadirkan inovasi terbaru atau aksi
perubahan dari ide gagasan para pejabat administratornya. Bertempat di Gedung Mempawah
Command Center, Penjabat (Pj.) Bupati Mempawah, Ismail me-launching sebuah
inovasi terbaru melalui optimalisasi Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU)
Mempawah berbasis Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI) yang
dikembangkan oleh Hardiyansyah, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten
Mempawah, bersama tim efektifnya.
Ismail
menyambut baik dan berkomitmen akan selalu mendukung penuh adanya
inovasi-inovasi yang terlahir dalam upaya mewujudkan Kabupaten Mempawah yang
Cerdas, Mandiri dan Terdepan, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dan
penerapan teknologi terbaru dalam mendukung kinerja organisasi harus terus
dilakukan oleh para aparatur, karena tujuan akhirnya adalah suatu kemudahan dan
kemanfaatan dunia188.
“Saya
ingin menekankan kembali, bahwa kehadiran birokrasi itu harusnya melayani,
bahwa kehadiran teknologi itu harusnya memudahkan, bukan untuk mempersulit atau
bahkan memperlambat kinerja. Sehingga sudah seharusnya yang menjadi tolak ukur
adalah Kepuasan Pengguna/Masyarakat, seberapa besar manfaat yang diterima Masyarakat,
seberapa mudah urusan yang dilakukan oleh Masyarakat dan Stakeholders
Pembangunan yang ada, dan bagaimana keberlanjutan inovasi yang sudah dirintis
ini di masa mendatang” ujarnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Hardiyansyah memaparkan bahwa gagasan untuk
mengoptimalkan SIMTARU Mempawah dengan memanfaatkan Spatial Big Data dan
GeoAI ini adalah untuk menjawab tantangan adaptabilitas terhadap kemajuan teknologi
informasi spasial dalam upaya perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah dan
investasi (pemanfaatan ruang), dalam rangka mewujudkan Penyelenggaraan Penataan
Ruang yang lebih Inklusif, lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai stakeholders
pembangunan. Fitur OASIS MAP (Optimalisasi Analisa Sistem Informasi Spasial –
Mempawah AI Planning) mencoba menjawab tantangan tersebut meskipun dalam roadmap
tujuan jangka pendeknya baru berupa suatu desain rancangan awal sistem yang
akan terus dikembangkan kemampuannya pada tujuan Jangka Menengah dan Jangka
Panjang.
“Pendekatan
Spasial Kewilayahan harus dapat dikolaborasikan dengan Pendekatan Sektoral agar
dalam penyusunan program pembangunan infrastruktur wilayah maupun upaya
pemanfaatan ruang oleh masyarakat maupun investasi oleh pihak swasta menjadi
lebih tepat sasaran dan lebih efektif efisien. Dan tujuan akhirnya adalah
bagaimana upaya-upaya pemanfaatan ruang yang dilaksanakan tersebut sesuai
dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan” tambah Hardiyansyah.
Hadir
dalam peluncuran Fitur OASIS MAP dalam SIMTARU Mempawah berbasis GeoAI ini
antaralain Tim Efektif GeoAI Mempawah, Pokja Data Spasial FPR Mempawah, Kepala
OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah, Asisten, Staf Ahli Bupati, dan
beberapa organisasi masyarakat Peduli Tata Ruang (PETARUNG) Mempawah. (Yantaru)
Launching dan Sosialisasi Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) Kab. Mempawah berbasis GeoAI
Pemerintah Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat kembali menghadirkan inovasi terbaru atau aksi perubahan dari ide gagasan para pejabat administratornya. Bertempat di Gedung Mempawah Command Center, Penjabat (Pj.) Bupati Mempawah, Ismail me-launching sebuah inovasi terbaru melalui optimalisasi Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) Mempawah berbasis Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI) yang dikembangkan oleh Hardiyansyah, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Mempawah, bersama tim efektifnya.
Ismail menyambut baik dan berkomitmen akan selalu mendukung penuh adanya inovasi-inovasi yang terlahir dalam upaya mewujudkan Kabupaten Mempawah yang Cerdas, Mandiri dan Terdepan, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dan penerapan teknologi terbaru dalam mendukung kinerja organisasi harus terus dilakukan oleh para aparatur, karena tujuan akhirnya adalah suatu kemudahan dan kemanfaatan dunia188.
“Saya ingin menekankan kembali, bahwa kehadiran birokrasi itu harusnya melayani, bahwa kehadiran teknologi itu harusnya memudahkan, bukan untuk mempersulit atau bahkan memperlambat kinerja. Sehingga sudah seharusnya yang menjadi tolak ukur adalah Kepuasan Pengguna/Masyarakat, seberapa besar manfaat yang diterima Masyarakat, seberapa mudah urusan yang dilakukan oleh Masyarakat dan Stakeholders Pembangunan yang ada, dan bagaimana keberlanjutan inovasi yang sudah dirintis ini di masa mendatang” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hardiyansyah memaparkan bahwa gagasan untuk mengoptimalkan SIMTARU Mempawah dengan memanfaatkan Spatial Big Data dan GeoAI ini adalah untuk menjawab tantangan adaptabilitas terhadap kemajuan teknologi informasi spasial dalam upaya perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah dan investasi (pemanfaatan ruang), dalam rangka mewujudkan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang lebih Inklusif, lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai stakeholders pembangunan. Fitur OASIS MAP (Optimalisasi Analisa Sistem Informasi Spasial – Mempawah AI Planning) mencoba menjawab tantangan tersebut meskipun dalam roadmap tujuan jangka pendeknya baru berupa suatu desain rancangan awal sistem yang akan terus dikembangkan kemampuannya pada tujuan Jangka Menengah dan Jangka Panjang.
“Pendekatan Spasial Kewilayahan harus dapat dikolaborasikan dengan Pendekatan Sektoral agar dalam penyusunan program pembangunan infrastruktur wilayah maupun upaya pemanfaatan ruang oleh masyarakat maupun investasi oleh pihak swasta menjadi lebih tepat sasaran dan lebih efektif efisien. Dan tujuan akhirnya adalah bagaimana upaya-upaya pemanfaatan ruang yang dilaksanakan tersebut sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan” tambah Hardiyansyah.
Hadir dalam peluncuran Fitur OASIS MAP dalam SIMTARU Mempawah berbasis GeoAI ini antaralain Tim Efektif GeoAI Mempawah, Pokja Data Spasial FPR Mempawah, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah, Asisten, Staf Ahli Bupati, dan beberapa organisasi masyarakat Peduli Tata Ruang (PETARUNG) Mempawah. (Yantaru)